Rabu, 10 April 2013

Keramat Plangon

Buat saya yang asli dari Cirebon tempat wisata ini familiar sekali. Sering dilewatin kalo lewat jalur Sumber -Mandirancan. Kadang mampir-mampir sebentar iseng liat kera yang eksis berkeliaran ga takut sama manusia, cuek aja gitu. Ada yang makan kacang, ada yang nyari kutu, beragam deh kegiatan mereka.

Disini saya akan membahas tentang objek wisata ini sekaligus mitos yang mengiringinya... >.<

        

Plangon merupakan salah satu objek purbakala dari zaman Islam. Di keramat ini terdapat makam Pangeran Panjunan dan Pangeran Kejaksan. Lokasi Keramat Plangon secara administratif termasuk di wilayah Desa Babakan, Kecamatan Sumber. Lokasi ini sangat mudah dicapai dengan kendaraan roda dua maupun roda empat karena berada di tepi sebelah tenggara jalan raya yang menghubungkan Sumber – Mandiracan, Kabupaten Kuningan. Dari Sumber berjarak sekitar 1 km. Kawasan keramat merupakan hutan yang berada pada bukit. Luas kawasan tersebut sekitar 48 hektar. Hutan yang berada pada koordinat 06º 46' 322" Lintang Selatan dan 108º 32' 432" Bujur Timur ini dibatasi oleh kebun dan sawah di sebelah utara, sebelah timur Sungai Cipager, sebelah selatan sawah, dan sebelah barat jalan raya.

Untuk memasuki komplek ini melewati gerbang yang berada di barat laut. Dengan melewati jalan berundak yang berkelok akan sampai di puncak bukit di mana terdapat keramat. Pada lokasi tertentu di sepanjang jalan berundak tersebut disediakan selter untuk istirahat bagi peziarah yang kelelahan. Di sepanjang jalan berundak tersebut dapat disaksikan tingkah polah kera liar yang jinak. Konon kera-kera tersebut adalah peliharaan Pangeran Panjunan.
Di puncak bukit merupakan tanah datar yang sudah dilengkapi berbagai bangunan fasilitas bagi para peziarah seperti pendapa dan kamar kecil. Fasilitas ini dibangun pada 2005/2006. Bangunan cungkup makam berada di bagian utara halaman menghadap ke selatan. Bangunan keramat merupakan semacam bangunan berundak ke belakang terdiri tiga bagian yaitu halaman pertama, halaman kedua, dan bangunan cungkup makam. Seluruh bagian bangunan berwarna merah bata kecuali pintu cungkup berwarna hijau muda.

Jalan masuk menuju halaman pertama terdapat di sisi selatan berupa dua jalan berundak masing-masing terdiri 7 undakan. Jalan masuk pertama berada di bagian tengah dan jalan masuk lainnya berada di sebelah timur jalan masuk pertama. Kedua tangga naik ini merupakan bangunan baru terbuat dari batu yang disemen. Dinding tembok (talud) pada bagian bawah tidak dilepa. Talud di sisi kiri (selatan) jalan masuk pertama terbagi dalam 6 panil yang masing-masing dipisahkan pilaster bata. Talud di antara jalan masuk pertama dan kedua terbagi dalam 3 panel dan di sebelah kanan (timur) jalan masuk kedua terbagi 2 panel. Pada setiap panil terdapat hiasan tempel piring porselain. Puncak talud dibentuk melengkung, pada setiap ujungnya dihias kemuncak. Pembatas antara halaman pertama dan kedua juga berupa dinding talud.

Memasuki halaman kedua melewati jalan berundak yang juga terdiri dua buah. Kedua jalan masuk ini posisinya lurus dengan tangga masuk ke halaman pertama. Talud pembatas halaman pertama dan kedua bentuknya sama dengan talud halaman pertama. Halaman kedua berukuran panjang 5,5 m dan lebar 11,25 m. Pada bagian barat dan timur terdapat semacam bangunan gardu jaga. Lantai dan talud halaman pertama dan kedua dipugar pada tahun 1970 karena lantai terkelupas oleh kera-kera yang ingin mengambil binatang dari dalam tanah di bawah lantai.

Makam keramat telah diberi cungkup, terdiri bagian teras dan ruang utama. Pintu masuk cungkup terdiri satu pintu terletak di tengah. Pada kanan kirinya terdapat pilar semu yang dihias tempelan piring keramik Eropa. Piring-piring tersebut makin ke atas makin kecil. Pirig bagian bawah paling besar dengan warna hijau, bagian tengah berwarna coklat dan bagian atas berwarna kebiruan.

Atap ruang utama cungkup berbentuk tajug sedangkan atap serambi cungkup berbentuk panggang pe. Ruang utama cungkup berukuran 3,15 x 3,25 m sedangkan serambi berukuran 2 x 7,3 m. Bangunan cungkup dipugar tahun 1997. Di dalam ruang utama cungkup terdapat dua makam. Tokoh utama yang dimakamkan adalah Pangeran Panjunan dan Pangeran Kejaksan.
Sejarah mengenai kedua tokoh ini berkaitan dengan islamisasi tanah Jawa. Diceritakan konon pada abad ke-14 Raja Sulaeman bin Hud Al Baghdad dari Kerajaan Baghdad, Irak berputrakan Syech Syarif Abdurachman (Pangeran Panjunan), Syech Syarif Abdurachim (Pangeran Kejaksan), Syech Sayarif Kahfi dan Syarifah Bagdad. Keempat putra raja ini diikuti ± 1.200 orang dengan menggunakan 4 buah kapal berlayar untuk menyebarkan agama Islam di Jawa. Masing-masing kapal disertai 300 orang. Di antara pengikut tersebut terdapat sekitar 66 orang sebagai pengikut Pangeran Panjunan dan Pangeran Kejaksan.

Sesampainya di Giri Toba (Plangon) kemudiaan diadakan rapat di Puser Giri Toba yang sekarang menjadi tempat tinggalnnya (Astana Pelataran/Makam). Berdasarkan hasil rapat diadakan pembagian tugas, seperti ke Luar Batang, Demak, Kuningan, Darmayan, Kerajaan Galuh dan lain-lain. Pangeran Kejaksan semasa hidupnya tinggal di Kejaksan dan memangku jabatan sebagai jaksa I/Lurah I. Beliau wafat pada tanggal 27 Rajab dan di makamkan di Plangon.

Sedangkan Pangeran Panjunan semasa hidupnya tinggal di Panjunan, hinggga wafatnya pada tanggal 2 Syawal dan dimakamkan di Plangon. Makamnya bedampingan dengan Pangeran Kejaksan. Adapun turunannya adalah (1) Ki Gedeng Gamel, (2) Ki Gedeng Kali Walu, (3) Ki Gedeng Trusmi, (4) Ki Gedeng Weku, (5) Losarang, (6) Bedulan, (7) Celancung, (8) Ki Gedeng Pati dan (9) Ki Dampul. Sepeninggal Pangeran Panjunan dan Pangeran Kejaksan maka pada setiap tanggal 27 Rajab dan 2 Syawal makam tersebut banyak dikunjungi oleh keluarga Panjunan dan Kejaksan serta masyarakat dengan tujuan berziarah sebagai tepung tahun ketemu tahun berikutnya atau masa ziarah berikutnya. Komplek ini sekarang dikelola oleh Keraton Kanoman Cirebon.


Tempat wisata ini memiliki keunikan dibanding lokasi peziarahan lain. Di tempat yang sekaligus jadi obyek wisata ini, terdapat ribuan ekor kera tersebar di berbagai lokasi. Saking banyaknya dan terdorong naluri mempertahankan diri, kera-kera itu menghimpun diri dalam beberapa kelompok.

      


Menurut pandangan awam, kera-kera itu satwa biasa. Tapi menurut kacamata paranormal dan ‘orang pintar’, satwa berekor panjang ini sebagian terdiri siluman. Dari cerita turun-temurun, monyet-monyet ini berasal dari peliharaan Pangeran Kejaksaan. Ketika pangeran ini meninggal, kera-kera itu masih menetap di Kanoman Plangon, kemudian beranak pinak mencapai ribuan.

Apabila kita mulai menginjakkan kaki di kompleks Kramat, langsung akan disambut para ‘monyet’ ini. Agar mereka jadi sahabat, berilah mereka oleh-oleh beberapa ikat kacang rebus. Karena memang sudah terbiasa, mereka tak risih lagi berdekatan dengan manusia. Kalau pun ada yang hanya duduk-duduk, mereka selalu memandangi kita seolah-olah ingin menyapa atau mengajak bicara.

Komunitas kera ini dibagi menjadi 3 geng besar. Menetap di kompleks bagian barat, tengah dan timur. Masing-masing anggota kelompok tahu diri dengan tidak merambah daerah tetangganya. Plangon tak bedanya dengan ‘Keraton Kera’. Seperti umumnya kerajaan, kera-kera itu juga punya raja. Raja mereka berpostur tinggi besar dibanding rata-rata monyet. Sehari-hari hanya ongkang-ongkang di atas pucuk pohon jambu mengawasi rakyatnya. Jurukunci makam menamai raja kera itu dengan Werman. Sedang dua panglima-nya dinamai Dorji dan Acing.

Meski kera, ternyata mereka punya ‘konstitusi’. Namanya juga kera, setiap tahun jabatan raja diperebutkan melalui duel keroyokan tanpa aturan. Mereka yang bisa mendominasi dan memenangkan cakar-cakaran, otomatis menjadi raja. Pertanyaan dalam fit and propper test-nya barangkali justru begini : “Apakah sudah pernah mbrakot kera lain?”

Kalau sudah calon ini pasti okey. Tapi kalau belum, no way!

Selama 3 kali ‘pemilu’, Werman keluar sebagai pemenang. Hingga sekarang, dia masih berkuasa. Soal istri, Werman tak perlu susah-susah mencari. Kapan dan di mana saja, dia bisa memilih sendiri. Maka di ‘Keraton Kera’ Plangon, tidak ada istilah permaisuri.

Karena sekti dan kebal gigitan, Werman dianggap bukan sembarang ‘monyet’. Banyak yang menilai sebagai kera siluman. Anggapan itu setidaknya diberikan Kang Bani, paranormal desa Sumber, tak jauh dari Babakan. “Sebagian dari kera-kera itu adalah siluman. Berasal dari jadi-jadian pesugihan, termasuk Werman, Dorji dan Acing,” jelas Kang Bani.

Karena kekuatannya, Werman amat disegani warga kera. Bahkan manusia pengganggu ‘keraton’-nya akan dilabrak habis-habisan. “Pernah suatu kali ada warga mengambil seekor anak monyet. Karena ketahuan anggota ‘biro intelijen’ kera, Werman dan dua panglimanya langsung turun tangan sendiri menuntaskan masalah. Orang itu dikeroyok hingga luka berat. Beberapa hari dirawat di salah satu rumah sakit di Cirebon, akhirnya tewas,” kata Kang Bani.

Pernah ada warga Bandung bisa lolos membawa seekor anak monyet. Tapi beberapa hari kemudian balita kera itu dikembalikan ke Kramat Kanoman Plangon. Pasalnya, tiba-tiba seluruh anggota keluarganya menderita sakit. Percaya atau tidak, kera-kera itu ternyata punya kekuatan mistik.

Buat yang mau berkunjung silahkan lokasinya berada di pinggir jalan. Sekitar 15 km dari stasiun Kejaksaan Cirebon. Biar nyaman saat berkunjung jangan lupa bawa kacang.

Dan jangan lupa jaga tata krama.


  

disparbud jabar dan beberapa sumber lain.


2 komentar:

Unknown mengatakan...

Assalamualaikum Salam sejahtera untuk kita semua,
Saya adalah satu pengamal yang tinggal di Bekasi. Sengaja ingin menulis sedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang kesulitan masalah keuangan
Awal mula saya mengamalkan Pesugihan Tanpa Tumbal karena usaha saya bangkrut dan saya menanggung hutang sebesar 750juta saya sters hamper bunuh diri tidak tau harus bagaimana agar bisa melunasi hutang saya, saya coba buka-buka internet dan saya bertemu dengan kyai ronggo, awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama 3 hari saya berpikir, saya akhirnya bergabung dan menghubungi KYAI RONGGO KUSUMO kata Pak.kyai pesugihan yang cocok untuk saya adalah pesugihan penarikan uang gaib 3Milyar dengan tumbal hewan, Semua petunjuk saya ikuti dan hanya 1 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah akhirnya 3M yang saya minta benar benar ada di tangan saya semua hutang saya lunas dan sisanya buat modal usaha. sekarang rumah sudah punya dan mobil pun sudah ada. Maka dari itu, setiap kali ada teman saya yang mengeluhkan nasibnya, saya sering menyarankan untuk menghubungi kyai ronggo kusumo di 082349356043 situsnya www.ronggo-kusumo.blogspot.com agar di berikan arahan. Toh tidak langsung datang ke jawa timur, saya sendiri dulu hanya berkonsultasi jarak jauh. Alhamdulillah, hasilnya sama baik, jika ingin seperti saya coba hubungi kyai ronggo kusumo pasti akan di bantu

kisah nyata mengatakan...

kisah nyata berbagi info...
saya belum lama ini
bulan juni 2016
tepat di hari jumat (10-6-2016) sampai hari minggu (12-6-2016)

rumah juru kunci (PALSU)
a/n:Ading 36thn (PENIPU)
hp.081223871269
melakukan pesugihan dana Goib
di desa pagundan
kampung dusun kliwon
kuningan (jawa)
tempat tinggal istri ke 1
(anak 2 cowo)
juru kunci (PALSU)
a/n:Ading 36thn (PENIPU)
mempunyai 3 istri

tempat makam keramat&sumur keramat
desa pagundan
kampung dusun kliwon (KUNINGAN)
aku hari jumat (10-6-2016) sampai hari minggu (12-6-2016) melakukan ritual selama 3x..(Ritual)...
sampai aku merogoh kocek ku sebesar 35jt lebih...
membeli CERUTU JANGKRIK (komplit)
35pcs x 600rb = 21 jt
mebeli sesaji (komplit):
nasi tumpeng
buah,menyan,kembang dll
sebesar 14jt lebih...

juru kunci (MENIPU KU)
a/n:Ading 36thn (PENIPU)
hp.081223871269
alamat Rumah tinggal >>>>
istri ke 2 anak 4 (3 cewek 1 laki)
Desa sidarja
kampung cisalak
blok pahing
kecamatan ciawi gebang
kabupaten kuningan (jawa)
Rumah a/n:Ading 36thn (PENIPU)
yg mengaku juru kunci..
de belakang sekolah SD negri
turun lapangan bola
sidarja kuningan

ku mengadakan Ritual dana goib
hari jumat (10-6-2016) sampai hari minggu (12-6-2016)
di makam keramat & sumur keramat
di desa pagundan
kampung dusun kliwon (KUNINGAN)
selama 3x...(3 hari komplit sesajen)
tepat ritual yg ke 3 hari minggu,
juru kunci PALSU
a/n: Ading 36thn (PENIPU)
hp.081223871269
berkata di makam keramat,mengatakan uang dana goib,akan di antar langsung oleh arwah makam keramat
desa pagundan
kampung dusun kliwon (kuningan)
tepat jam 1 malam di Rumah aku
tggu di jembatan ke5 dekat Rumah ku

setelah melakukan ritual yg ke3x..
(komplit sesajen dari ke 1x-3x)
ku lansung bergegas pulang ke Rumah
dan ku sampai di jembatan yg ke5
hari minggu pkl 11 malam...
ku tunggu,sambil baca mantra panggil arwah makam keramat
ku baca mantra sampai pkl 3 subuh (minggu 12-6-2016)
arwah makam keramat tak kunjung hadir/datang...
juru kunci PALSU
a/n:Ading 36 thn (PENIPU)
hp.081223871269
ku tlp&sms juru kunci palsu itu
tidak di angkat&tidak membalas sms ku sama sekali (ku di tipu)..

hati-hati saudara ku
jangan mudah percaya,apa lagi baru kenal&mengaku juru kunci,paranormal,dukun dsb
(modus penipuan)

www.ading36thn_penipuan.com
sekian dan terima kasih

Posting Komentar

 
;